Tabloid Mahasiswa Idealita

Batusangkar, Sumatera Barat, Indonesia

Rabu, 10 November 2010

Cinta dan Harta

Siang Miko dan temannya Baron, lagi asyik mengendarai Sedan yang baru dihadiahkan oleh Bapaknya. Mobil merah itu melaju dengan kecepatan maksimal tanpa menghiraukan rambu-rambu batas kecepatan maksimal, meskipun telah di peringatkan oleh Baron, dia tetap focus pada kecepatan kendaraannya walaupun Baron sudah memperingatkannya, karena dia tetap pengen menunjukkan kebolehan kecepatan kendaraannya,  dia tidak melihat bahwa disana juga telah standby di pos polisi. Polisi  melihat kendaraan yang berplat no BA 176 NP itu melejit dengan kecepatan diatas yang disarankan maka  polisi langsung mengejar mobil Miko, dan akhirnya Polosi menilang dan dibawa ke kantor Polisi karena Miko tidak membawa STNK dan SIM.

Diruangan introgasi Miko malah memperolok-olokan polisi tersebut. Beberapa menit kemudian kedua orang tuanya datang dan menyelesaikan urusan buah hatinya yang tersayang dengan pihak kepolisi. Urusan itu  diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Dan Miko bersama ortunya langsung meninggalkan ruangan itu.

Setibanya dirumah, handphone Miko bordering. Ternyata calling dari pacarnya.
“Halo haney…,lagi dimana?”
“Ne lagi dirumah, da pa beib?”
“Ntar kita ketemuan yuk…aku tunggu tempat biasa yach!”
“duh, kayaknya gak bisa deh beib, ku capek banget nech”
“kok kamu berubah sekarang??? Gak sayang lagi yach ma aku…??kenapa susah banget diajak ketemuan sekarang? Kamu duain aku yach….???”
“bukan gitu beib, aku….”
(Tiba-tiba handphone Miko mati karna kehabisan baterai.)

Tuk..tuk…tuk….tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Miko, saat Miko membuka pintu kamar, ternyata bokapnya berdiri di depan pintu.
“ada apa  pi?”
“Mana STNK,ATM,Kunci mobil dan motor?”
Tanpa pikir panjang Miko langsung menyerahkan semua yang diminta papinya.
“Bereskan barang-barangmu,papi akan antarkan kamu ke kampung Pak Amir besok”
Mendengar akan di bawa kekampung Pak amir pembantunya, Miko kanget dan tidak bisa membantah papinya. Karna melihat pipinya yang sudah pasang muka merah.

Tujuan bapaknya menitipkan Miko bersama Pak amir  supaya Miko biasa menghargai waktu, dan supaya dia tahu bagaimana susahnya cari uang.
Keesokkan harinya, Miko diantarkan oleh Papi dan Maminya. Miko melihat ada message dari Siska kekasihnya.
“honey, kita harus ketemu sekarang, kita selesaikan masalah diantara kita”
Begitu membaca sms miko langdung memutuskan hubungan dengan kekasihnya itu karna Miko merasa terkekang.

Setibanya di Mojang nama kampong Pak Amir, Miko disambut oleh Pak Mamad adiknya pak Amir, tapi Miko  hanya membalas sambutannya dengan ungkapan ketidak senangannya karena dia berfikir dia tidak akan betah tinggal di sana. Semenjak hari itu, Miko tinggal bersama dengan keluarga Pak Mamad, dan identitasnya pun diganti sementara, namanya diganti dengan Bagus, dan merupakan keponakan pak Mamad. Pak Mamad di tugaskan oleh bapaknya supaya Bagus di suruh untuk dapat hidup mandiri, dan yang terpenting dia harus mengerjakan apa yang dilakukan oleh pak Mamad dalam kesehariannya, mulai dari membersihkan kandang ayam, memberi makan ayam-ayam milik juragannya, sampai mengumpulkan telur dan mengantarkannya ke warung langganan juragannya.

Hari pertama,Miko membersihkan kandang ayam. dia yang merupakan anak kotaan tentu sangat tidak mau mengerjakan pekerjaan yang sangat tidak sesuai dengan pribadinya, tapi dia tetap di paksa oleh pak Mamad, dan mengerjakan pekerjaan itu dengan terpaksa. Pada hari kedua, dia disampiri oleh seorang gadis desa disana, gadis itu bernama Bunga, dia merupakan kembang desa yang sangat diincar oleh setiap pemuda kampong itu, dan setelah ia dijodohkan dengan anak juragan pak Mamad, Roni, maka tidak ada yang mau menggangunya lagi, di Kandang itu dia mengulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya, tapi Bagus tidak merespon dengan baik perkenalan yang dilakukan oleh Bunga, lebih parahnya Bagus malah mengusirnya dari hadapannya. Begitu juga pada hari ketiga, Bunga menghampirinya lagi, pada wakti itu, Bagus juga agak kesal kepada ayam-ayam milik juragan pak Mamad, kerana ayam-ayamnya pada berhamburan ke wajah Bagus, karena demikian Bagus kesal dan keluar dari kandang lalu duduk sendirian sambil menggigit sebatang rumput, nah pada waktu itu Bunga juga dating menghampirinya lagi nah ketika itu juga Bagus mulai merespon Bunga, tapi Cuma sekedarnya, dan lebih parahnya lagi, dia juga dilihat oleh seorang pria anak juragan pak Mamad, Roni. Roni, langsung menghampiri Bunga, dan Bungapun lari, melihat Bunga lari, Roni membuntutinya dan Bagus pun menyusul. Melihat Roni sangat bersikeras untuk menjadikan Bunga sebagai calon istrinya dan merangkul bunga dengan cara sedikit pemaksaan, Bunga yang sangat tidak suka dengan prilaku Roni, dia langsung mendorongnya dengan sekuat tenaga tapi tidak bias, kemudian Bagus dating dan spontan langsung melayangkan tinjunya ke wajah Roni dan menarik tangan Bunga dan membawanya pergi dari Roni, tanpa pikir panjang, Bunga ikut dengan Bagus, mereka berlarian sampai pada sebuah sungai dan Bunga terjun ke dalam sungai, Bunga terbawa arus, Bagus terjun ke sungai dan berusaha untuk menolong Bunga, tapi dia kaget, melihat Bunga tertawa kemudian Bunga berdiri, kepanikan Bagus hilang seketika dan langsung berganti dengan kekesalan, ternyata sungai itu tidak seperti yang dipikirkannya sebelumnya, ternyata sungai itu dangkal, dan tidak mungkin akan menyeret Bunga. Tapi dibalik kekecewannya dia juga kagum melihat pemandangan di desa itu, ternyata sangat indah dan karena keindahan itu dia mulai berfikir bahwa dia akan tetap tinggal disana, selain itu dia juga menemukan seorang gadis yang menurutnya bias untuk menjadi pendampingnya, tapi dia belum mau mengatakan itu.

Mulai besoknya, Bagus sudah mulai rajin untuk menjalankan aktivitasnya di Kandang ayam. Dan seperti biasanya, Bunga dating menghampirinya plus pada hari itu dia membawakan Bagus makan siang, Setelah makan siang, Bagus mengantarkan pesanan telur ke warung-warung yang telah di buatkan daftarnya oleh pak Mamad, karena dia juga belum mengetahui dimana saja lokasinya, dan karena Bunga melihat Bagu sdalam kebingungan maka dia langsung mengambil daftar pelanggan tesebut lalu menawarkan untuk menemaninya mengantarkan pesanan telur.

Di sebuah warung, setelah Bagus memberikan pesanan tersebut, dan setelah menerima uang dari pemilik warung dia kaget, dia baru sadar bahwa mencari uang itu tidaklah mudah, dan mulai pada hari itu dia mulai tekun untuk melaksanakn pekerjaan itu.

Mulai besoknya, dia sudah bangun sebelum subuh, dan tanpa sarapanpun dia telah berangkat ke tempat kerjanya. Dan seperti biasa Bunga juga dating lagi ke tempat kerjanya. Kedatangan Bunga itu diketahui oleh anak buah Roni, lalu mengabarkan kepada Roni, dan Roni menghampiri Bagus beserta 2 orang anak buahnya sepulangnya dari kandang ayamnya, disana Bagus dapat mengalahkan Roni beserta anak buahnya.

Esoknya, Roni mengadukan hal tersebut kepada Pak Mahmud, yang juga pak lurah disana dan kebetulan dia dapat menjadi lurah berkat bantuan Pak Bagio, juragan pak Mamad. Karena mendengarkan hal yang demikian, maka spontan menyuruh orang untuk menghabisi Bagus. Sorenya sepulang kerja, Bagus dihadang oleh 5 orang orang suruhan Pak Mahmud, Bagus sempat melawan, tapi akhirnya karena satu lawan lima, maka Bagus tidak sanggup untuk menghadapinya sendirian dan pada akhirnya, Bagus tak sadarkan diri, karena melihat keadaan Bagus yang tergeletak tak berdaya, orang-orang suruhan pak Lurah kabur pontang panting. Untungnya Baguscepat di tolong oleh masyarakat yang pulang dari sawah dan membawanya ke Puskesmas. Setibanya di Puskesmas, Pak Mamad langsung menghubungi orang tua Bagus. Setibanya orang tua Bagus (Miko) di Puskesmas, maka mereka langsung meminta surat rujukan ke rumah sakit. Pak Mamad yang diamanhkan oleh orang tua Miko, sangat menyesal dan merasa tidak enak lantaran dia tidak bias mengawasi Miko dengan baik. Dan Mikopun di rujuk ke Rumah sakit.

Setelah Miko berangkat ke Rumah sakit, Bunga baru sampai di puskesmas dan langsung menanyakan ruangan tempat Bagus di Rawat, dan ternyata dia tidak lagi di puskesmas. Bunga sangat sedih, karena mendengarkan berita demikian, Bunga berfikir, bagaimana cara dia untuk ke sana, karena dia pasti tidak diizinkan oleh bapaknya, karena bapaknya tidak setuju kalau dia gagal menikah dengan Roni anak Pak Bagio yang menyokongnya untuk menjadi Lurah.

Bunga pulang dengan harapan hampa, dan ternyata dia melhat bahwa di rumahnya ada pak Bagio yang lagi asyik berbincang-bincang dengan bapaknya, kemudian dia menguping pembicaraan mereka, ternyata Bunga baru mengetahui bahwa bapaknya lah yang menyuruh orang untuk mengeroyok Bagus, dan lebih parahnya lagi Jum’at depan telah direncanakan oleh Bapaknya bahwa dia bakal dinikahkan dengan Roni.

Setelah Pak Bagio pergi dari rumahnya, Bunga langsung masuk dan dengan emosi yang sedang panasnya, dia melabrak bapaknya dengan langsung mengatakn bahwa dia telah tau semuanya, dan dia langsung mengatakan bahwa dia tetap tidak mau untuk melangsungkan pernikahan dengan Roni, karena Bapaknya hanyalah mementingkan dirinya sendiri dan juga mau menjual anaknya demi kedudukannya menjadi Lurah. Tanpa fikir panjang, Bunga langsung ke rumah pak Mamad untuk menanyakan dimana alamat Bagus, Pak Mamad berfikir panjang untuk memberi tahukan keberadaan Bagus, tapi karena Bunga bias meyakinkan pak Mamad, akhirnya alamat Bagus di perolehnya dan pak Mamad juga memberitahukan semuanya tentang Bagus, termasuk namanya, dan identitasnya yang lain.

Dengan sedikit kecewa, karena dia merasa dibohongi oleh Miko, dia mencintai seseorang bukanlah dinilai dari kekayaannya tapi dari ketulusan hatinya, tapi Bunga tetap berangkat malam itu juga ke alamat yang diberikan oleh pak Mamad.

Di rumah sakit tempat Miko dirawat, malam waktu Bunga menanyakan alamatnya kepada pak Mamad, Miko sudah diperbolehkan pulang besok pagi oleh Dokter, dan disana Orangtuanya kaget dan kagum kepada Miko, karena dia pengen balik lagi kekampungnya pak Mamad, Bapaknya bertanya, ternyata Miko mau membelikan pak Mamad ayam-ayam peliharaan, orang tuanya langsung menguji Miko, mereka mengatakan mereaka tidak mau, tapi Miko tetap bersikeras, bahkan untuk membuktikan niat tulusnya, dia mau menjual Motor kesayangannya demi bias menjalankan niat tulusnya, tanpa berembuk orang tuanya langsung setuju. Setelah mereka membicarakan hal itu, seorang wanita yang dulu pernah menjadi pacarnya menemuinya, Miko yang dulunya sudah menyampaikan bahwa hubungan mereka tidak dapat dilanjutkan tapi dia tidak percaya, karena dia merasa bahwa Miko adalah orang yang selevel kekayaannya dengannya. Untuk menegaskannya lagi, Miko membentaknya dan mengatakan bahwa mereka sudah lama putus dan Miko juga menyampaikan bahwa dia juga sudah menemukan pujaan hatinya. Mantan pacarnya itu, langsung pulang sambil menangis.

Esoknya, pak Mamad didatangi oleh pak lurah dan juragannya, karena mereka yakin bahwa Bunga kabur dari rumah untuk menyusul Bagus. Dan pada pagi itu juga pak Mamad dipecat oleh juragannya, setelah itu Miko dan keluarganya dating dengan membawa 5000 ekor ayam untuk dihadiahkan kepada pak Mamad, setelah turun dari Mobil, pak lurah dan pak Bagio kaget, ketika pak Mamad memanggil Bagus dengan sebutan Den Miko, Miko langsung menghampiri pak Mamad dan memberitahukan bahwa Pak Mamad tidak perlu lagi berjuragan kepada pak Bagio karena dia telah membawakan 5000 ekor ayam untuk pak Mamad, dan dia juga menyarankan kepada Pak Bagio, bahwa untuk mengurus ayam-ayamnya sekarang ka nada Roni. Roni sangat marah dan melihat kejadian itu pak Bagio langsung menarik Roni untuk pulang, karena tidak senang melihat kejadian itu, karena dia tidak berdaya karena masih ada orang yang lebih kaya darinya.

Pak Mamad, menolak pemberian Miko karena dia tidak sanggup untuk mengganti semua pemberian Miko, tapi Miko menjelaskan kepada pak Mamad, kalau bapak mau membayarnya juga bapak bias menyicil tapi waktunya tidak saya tentuikan. Dan pak lurah beserta istrinyapun juga ikut permisi untuk balik, tapi Miko mengejar pak lurah untuk menantyakan keberadaan Bunga, karena mendengarkan demikian dan melihat kekayaan orang tua Miko, istri pak lurah membawa Miko dan keluarganya untuk ngobrol di rumahnya.

Jam sembilanan, Bunga baru samapi di alamat Miko, dan setelah di tanyanya tentang keberadaan Miko, ternyata Miko kembali ke kampungnya, tnpa piker panjang, Bunga lagnmsung pulang ke kampungnya.

Bunga baru samapi di depan rumahnya sudah hamper maghrib, disana Miko telah menantikan kedatangan Bunga sejak tadi pagi, melihat Miko telah berada di depan rumahnya dan Miko pun juga melihat Bunga dating, tapi Bunga malah kabur dan Miko langsung menyusulnya, akhirnya Miko dapat merangkul tanganbya, dan menjelaskan semuanya, tapi Bunga menolaknya karena dia merasa telah ditipunya karean dia lebih suka melihat bagus dari pada Miko, tapi Miko terus meyakinkannya dan juuga akan tinggal bersama Bunga di kampungnya, dan kalau tidak karena Bunga, Miko tidak akan kembali ke Kampungnya.

Akhirnya mereka dapat hidup berdampingan selamanya, samapi Miko berhasil menjadi pengusaha yang skses di kampong Bunga.

Friez-Lt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar